Kamis, 10 Oktober 2019

RARAS love



Play SEESAW with me



Di taman bermain di dekat rumah, aku sedang bermain di sebuah besi  membentuk sebuah bola besar yang disetiap ingkarnya tardapat besi-besi yang dapat aku panjat disana, kupanjat sampai benar-benar aku berada disisi paling atas bola besi itu, disana aku bisa melihat semua orang yang ada di taman bermain tersebut, aku duduk disana sembari melihat gadis sedang berdiri di sebelah jungkat-jungkit tersebut dia terlihat ingin memainkan jungkat-jungkit tersebut namun tada satu orang pun berada disana, dia duduk di sisi ujung papan jungat-jungkit yang turun sambil memegang boneka beruang dan berharap ada orang yang bermain dengannya.
          Aku turun dari bola besi besar tersebut untuk menghampirinya disana tapi ketika aku sudah turun aku melihat anak lain yang sedang bersamanya sambil menjahilinya dan merarampas boneka beruang darinya aku melihat wajahnya yang sedih, aku mencoba mendekat untuk mendengar masalah apa yang terjadi dan kenapa anak itu merampas boneka dari gadis tersebut. Ketika aku mulai mendekat aku terkejut melihat apa yang terjadi gadis tersebut mencoba melawan dan mengambil bonekanya kembali anak itu pun tak tinggal diam dia langsung melempar boneka tersebut jauh darinya yang kemudian jatuh tepat dia hadapan ku, aku mengambil boneka tersebut sambil melirik ke arah mereka anak tersebut mendorong gadis itu hingga jatuh, aku tersentak mendekati gadis tersebut sambil aku melayang kan sebuah pukulan untuk anak tersebut tapi sebelum aku memukulnya gadis tersebut telah memukulnya duluan hingga dia merasa kesakitan anak tersebut terlihat kesal dan mencoba untuk membalas pukulan gadis tersebut namun aku membawa gadis tersebut kebelakang punggungku dan aku mendapatkan pukulan darinya aku merasa tidak terima akan pukulan tersebut aku mencoba untuk mebalas pukulannya tapi siapa sangka diamalah lari ketakutan sambil menangis.
          Aku menoleh kebelakang melihat gadis itu memejamkan mata sambil mengangat tanganya menutupi wajahnya, aku melihat dan memangilnya “hey....” kemudian aku melanjutkan ucapan ku “anak yang menggangumu sudah tidak ada lagi dia lari menangis ketakutan....” gadis tersebut membuka matanya dan menatapuku sambil mengucapkan terimakasih padaku sambil aku menyodorkan boneka berungnya di hadapanya “ untuk apa berterimakasih padaku? Padahal kau yang memukulnya hingga dia menangis dan ketakutan” sembari aku tersenyum dan mengembalikan boneka tersebut padanya..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar