Play SEESAW with me
Di taman bermain di dekat rumah, aku sedang bermain di
sebuah besi membentuk sebuah bola besar
yang disetiap ingkarnya tardapat besi-besi yang dapat aku panjat disana,
kupanjat sampai benar-benar aku berada disisi paling atas bola besi itu, disana
aku bisa melihat semua orang yang ada di taman bermain tersebut, aku duduk
disana sembari melihat gadis sedang berdiri di sebelah jungkat-jungkit tersebut
dia terlihat ingin memainkan jungkat-jungkit tersebut namun tada satu orang pun
berada disana, dia duduk di sisi ujung papan jungat-jungkit yang turun sambil
memegang boneka beruang dan berharap ada orang yang bermain dengannya.
Aku turun dari bola besi
besar tersebut untuk menghampirinya disana tapi ketika aku sudah turun aku
melihat anak lain yang sedang bersamanya sambil menjahilinya dan merarampas
boneka beruang darinya aku melihat wajahnya yang sedih, aku mencoba mendekat
untuk mendengar masalah apa yang terjadi dan kenapa anak itu merampas boneka
dari gadis tersebut. Ketika aku mulai mendekat aku terkejut melihat apa yang
terjadi gadis tersebut mencoba melawan dan mengambil bonekanya kembali anak itu
pun tak tinggal diam dia langsung melempar boneka tersebut jauh darinya yang
kemudian jatuh tepat dia hadapan ku, aku mengambil boneka tersebut sambil
melirik ke arah mereka anak tersebut mendorong gadis itu hingga jatuh, aku
tersentak mendekati gadis tersebut sambil aku melayang kan sebuah pukulan untuk
anak tersebut tapi sebelum aku memukulnya gadis tersebut telah memukulnya
duluan hingga dia merasa kesakitan anak tersebut terlihat kesal dan mencoba
untuk membalas pukulan gadis tersebut namun aku membawa gadis tersebut
kebelakang punggungku dan aku mendapatkan pukulan darinya aku merasa tidak
terima akan pukulan tersebut aku mencoba untuk mebalas pukulannya tapi siapa
sangka diamalah lari ketakutan sambil menangis.
Aku menoleh kebelakang
melihat gadis itu memejamkan mata sambil mengangat tanganya menutupi wajahnya,
aku melihat dan memangilnya “hey....” kemudian aku melanjutkan ucapan ku “anak
yang menggangumu sudah tidak ada lagi dia lari menangis ketakutan....” gadis
tersebut membuka matanya dan menatapuku sambil mengucapkan terimakasih padaku
sambil aku menyodorkan boneka berungnya di hadapanya “ untuk apa berterimakasih
padaku? Padahal kau yang memukulnya hingga dia menangis dan ketakutan” sembari
aku tersenyum dan mengembalikan boneka tersebut padanya..